MANUSIA BODOH

Hari demi hari ku lewati, bekerja terus tiada henti. Memang kebutuhkan ku sangat banyak tapi dengan usaha yang aku jalani ini dapat memenuhi segala kebutuhanku. Di samping aku memenuhi kebutuhan ku setiap hari, uang sisa selalu aku tabung, nanti bisa ku buat beli motor, mobil atau bahkan punya rumah sendiri. Kerja keras ku ini juga tidak terlepas dari seseorang yang ingin ku buat bahagia, namanya Reni, dia pacar ku, hubungan kita memang tidak terlalu lama tapi hati ini seperti sudah yakin buat memilih dia yang bakal menjadi yang terakhir buat ku. Segala persiapan matang pun ku rancang dengan rapi, menabung buat kehidupan esok bersamanya.

-----( )-----

Aku bukan lelaki yang sering ngobral omongan ajah, aku harus ngebuktiin kalo memang aku niat bersama reni. Aku pun bilang pada Reni kalo aku mau bertemu orang tuanya sebagai bukti kalo aku memang serius terhadapnya.

“jangan,, jangan sekarang, belom waktunya kamu bertemu dengan orang tua ku” ujar Reni kepadaku.

Dengan alasan yang tidak jelas reni menolak keinginanku. Aku tetap tidak mengubris omonganya karena selama ini aku belum bertemu dengan orang tuanya, sekali bertemu pun aku ingin bilang pada mereka kalau aku ingin berhubungan yang lebih serius bersama reni. Dia pun masih menolak keingianku. Aku pun bertanya padanya soal penolakan dia kali ini.

“kenapa kamu masih ngak ngebolehin aku bertemu orang tua mu, apa kamu ngak mau kita lebih serius lagi ??” Tanya ku pada Reni.

“bukannya begitu tapi memang sekarang bukan waktu yang tepat buat kamu bertemu mereka” Reni tetap menolak.

Dengan penolakan Reni yang tiada henti tidak membuat ku untuk menyerah begitu saja, aku pun nekad bertemu dengan orang tuanya, aku datang ke rumahnya tanpa sepengetahuan dari reni.

-----( )-----

Setiap orang tua tentunya ingin melihat anaknya bahagia begitupun dengan orang tua Reni. Tak heran kalau orang tuanya menginginkan anaknya menikah dengan orang yang sudah mapan. Pegawai, Polisi, TNI. Sedangkan aku,, aku datang ke sana hanya bermodal usaha yang tidak begitu besar, memang penghasilanku tidak sebesar gaji pegawai ataupun polisi tapi dengan menabung setahun mungkin aku bisa beli mobil, dengan menabung dua tahun pun mungkin aku sudah bisa beli rumah meski itu bukan rumah mewah. Aku datang ke rumah orang tua Reni dengan pengharapan agar aku di terima tapi kenyataan pahit yang aku dapatkan. Iyaa aku di tolak orang tua reni karena alasan pekerjaan ku yang kurang mapan dan tidak mencukupi kebutuhkan nanti.

“tuh kan sudah ku bilang ngak usah ketemu orang tua ku dulu!!” Reni dengan nada kesal.

“Tapi kamu mau kan berjuang bersama ku,, memang sih penghasilanku tidak seperti yang ayahmu minta tapi kita bisa menabung mulai sekarang.” Ujar ku meyakinkan reni.

“Sudahlah jangan memaksakan takdir, kalo kita ngak bisa bersama ya udah biarin.” Dengan nada meninggi reni bilang kepadaku.

“Kamu kok gitu sih ?? aku akan berjuang demi kamu, demi kita. Aku memang bukan pegawai, bukan pekerja yang seperti orang tuamu inginkan tapi dengan usahaku ini, aku akan membahagiakan kamu, aku janji ren.” Sambil memegang tangan reni aku terus meyakinkanya.

“Aku bilang sudah yaa sudah, cukup sampai disini saja, mungkin seharusnya ini terjadi sejak dulu, aku takut kalo lama-lama nanti ku ngak bisa ngelepasin kamu.”

            Aku terkejut dengan ucapan Reni yang seperti itu, tak ku sangka kalo selamanya ini dia tidak pernah berkeinginan buat bersamaku. Aku kesal, aku marah, aku juga sedih, tapi aku tidak boleh larut dalam kesedihan. Aku cowok,, aku bisa dapet yang lebih dari pada Reni. Reninya juga udah jelas-jelas dari dulu ngak mau sama ku.

-----( )-----

Aku pun selingkuh dengan wanita lain. Masa bodoh dengan Reni, aku udah gak perduli lagi dengan dia. wanita yang jadi selingkuhanku namanya Eva. Aku dulu juga sempet deket sama eva dan yang ku tau eva juga suka sama aku tapi waktu itu aku lebih memilih Reni. Eva dengan Reni sangat jauh sekali. Aku dan Eva memiliki banyak kesamaan, kita suka film yang sama, music yang sama. Sangat beda sekali dengan Reni. Reni pernah berkata “cowok keren itu ngak banyak omong, diem ajah.” Tapi dengan Eva kita bisa tertawa bersama, bercanda bersama, gila-gilaan bersama. Beda bangeet.. Aku lebih nyaman dengan Eva dari pada sama reni. Eva sendiri pun tau kalo aku masih pacaran sama Reni tapi dia bisa mengerti bagaimana kondisi ku jadi Eva biasa ajah.

            Suatu malam Eva ngajak nonton, tanpa berpikir panjang akupun mengiyakan padahal malam itu seharusnya aku ketemuan sama Reni, tapi biarlah reni, entar kalo aku datangnya lama pasti di tinggal pergi duluan. Aku sama eva pun pergi nonton, kita menikmati filmnya, membahas filmnya ketika usai. Malam itu di lalui dengan penuh keceriaan. Saking gembiranya aku dan eva sampai kelaperan, kita pun makan bersama, ketika aku dan eva menikmati makan di resto saat itu, ku lihat di belakang tumbuh cantik dari Eva, ada seseorang yang berjalan ke arah ku. Sepertinya aku kenal, iya bener banget itu reni, iyaa itu Reni, dia tau kalo aku sedang jalan bareng Eva.

“Maksud mu apa seperti ini !!!.” reni menangis.

Tanpa banyak bicara aku menarik tangan reni, aku mengajaknya keluar, eva masih duduk bingung di tempat makan tapi ku fikir bahwa dia paham dengan kondisiku saat itu.

“Aku nungguin kamu, malah kamunya asik-asikan jalan sama cewek lain.. Siapa itu tadi ??.” Air mata sudah membasahi wajah reni.

“Namanya Eva… emangnya kenapa kalo aku jalan sama dia ?? kamu sendirikan yang bilang kalau ngak mau sama ku.. Udah percuma aku berjuang demi kamu kalau kamunya memang sudah ngak mau lagi bersamaku... Banyak usaha yang aku lakukan demi kamu,, tapi apaa.. apaaa yang kamu berikan padaku.”

Aku marah sama reni, dengan nada membentak aku berbicara padanya. Reni cuma diam dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, saat ku pandangi wajah reni yang menunduk tiba-tiba keluar darah dari hidungnya, dia mimisan. Aku melihat darah yang keluar cukup banyak dari hidungya. Aku yang awalnya marah berubah menjadi tak berdaya. Aku langsung bawa dia ke rumah sakit. Di rumah sakit aku tetap menunggu, rasa khawatir sangat ku rasakan karena sebelumnya yang ku tau reni tidak punya riwayat penyakit parah. Ternyata dia menderita leukemia. Aku ngak tau kalo selama ini dia punya sakit seperti itu. Sekarang aku tau alasan kenapa dia tidak mau bersamaku dan ingin meninggalkan ku secepat dia mau, bukan karena dia ngak cinta sama ku dan juga bukan karena keinginan orang tuanya tapi karena dia sendiri pun sudah tau dia tidak bisa bertahan lama lagi.

Aaahhh…. Betapa bodohnya aku ini, apa yang telah aku perbuat, aku menyesal telah selingkuh dari dia, aku menyesal telah memarahi dia. bodooooohhh!!!!. inginku meminta maaf kepadanya karena kelakuan bodoh ku ini tapiiiii itu sudah terlambat,, dia sudah pergi,, pergi meninggalkan ku untuk selamanya.

21 comments:

  1. Wahh, cewek gitu emang ngga perlu diperjuangin, yang perlu diperjuangin adalah cewek yang juga merjuangin kita~

    ReplyDelete
    Replies
    1. pada dasarnya seperti itu, kita memperjuangin yang memperjuangin kita..

      Delete
  2. Belajar dari kesalahan yaaa, setia itu di uji dari seberapa besar perjuanganmu mempertahankan dia ketika yang lain mendekat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. adakalanya setia itu susah, apalagi jika kehendak bersama tidak direspon salah satu pihak.

      Delete
  3. ;(( kok sedih amat sih ceritanya... cinta itu emang harus diperjuangin, ga ada yg salah si sebenernya... ini kan hanya salah paham... waduh endingnya kok kek di film2, hehe...

    memang kita harus mengerti satu sama lain, cewenya juga ada benernya ada salahnya... benernya, dia ga mau bikin khawatir si cowo... salahnya, dia ga mau terbuka sejak awal...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe udah cocoknya buat ditayangi kayag FTV gtu :D

      mungkin dia tidak mau terbuka karena takut si cowok bakal sedih atau bahkan ninggalin dia karena umur sih cewek tidak bakal lama.

      Delete
  4. Kadang..... kadang.... ahsudahlah.. gue gak mau BAPER ngomentnya.

    Cewek, selingkuh. Hadeh.... fenomena macam apa lagi ini? Dari gue kenal namanya cinta, kenapa selingkuh itu gak bisa musnah ya. Padahl kita rasanya udah memperjuangkan antara sulit dan ketidakmampuan. Tapi apa? Kitanya malah diselingkuhin.

    Kalo gue, keknya mending guenya tanya balik sama dia "Lantas yg kau berikan harus tampak untuk dibalas? Bukankan memberi itu ikhlas. Balasku bukan saat ini, tapi nanti.." Itu kalo gue.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cieee yang lagi BAPER, makan pangeran biar gak BAPER..

      Selingkuh tidak dapat dimusnahkan dari kamus cinta, terkadang setia itu perlu, selingkuh juga boleh asal sama pacarnya sendiri :D

      tuuh tuuh tadi di atas bilang ngak mau baper, eehh sekarang jadi baper kan :D hehehe

      Delete
  5. Lha kayak baca fanfiction dimana gitu, si cewek pura-pura ngejauhin cowoknya karena dia sakit keras. Padahal si cowok tadi sudah bener-bener cinta coba kalo dia mau jujur aja pasti si cowok terima dia apa adanya. Gitu.

    Kalo begitu si aku hidup dengan Eva aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe begitulah problemnya bang, andai keduanya saling terbuka pasti tidak ada salah paham diantara mereka.

      aku-nya lagi sibuk kerja buat nyari yang lebih pas lagi, belajar dari pengalaman.

      Delete
  6. satu hal yang pasti. endingnya nggak terllu mengejutkan . bisa dibilang cukup biasa

    tapi bagus kok
    saya ngerasa alurnya juga pas nggak terlalu cepat dn sip lah, keren untuk ceriytanya
    bisa sedikit menjelskan kalau datang ke rumah cewek memag butuh kesiapan

    ReplyDelete
    Replies
    1. naaah ini yang gue tunggu, yg ngomen model tulisan gue.. thanks bang ara udah ngasih komentar. jadi harus lebih dikejutkan lagi untuk bagian klimaksnya.

      Delete
  7. Ini kisah nyata kah? Gua rasanya pernah nonton drama Korea yg ceritanya mirip kayak gini wkwkwk. Ujung2nya pasti salah satu mati, kalo ga sakit, ya ketabrak truk manggis. Anyway ceritanya bagus, tapi kalo kata gua sih alurnya terlalu cepet ya. Justru pas di bagian klimaks itu kamu build nya kurang, harus pelan-pelan dan lebih mendetail, biar pembaca kebawa perasaan dulu.

    ReplyDelete
  8. waduuuh sedih banget yaa, tp ya gue sering baca cerita kayak gini yang di endingnya ternyata si pacar punya penyakit atau mau mati gitu hehe

    ReplyDelete
  9. ceritanya menghanyutkan, ternyata dia selama ini berbohong supaya tidak ingin menimbulkan rasa khawatir. Ceritanya kayak di film-film, si cowok selingkuh karena merasa ceweknya tidak ingin berjuang bersamanya, tapi sebaliknya. Ternyata si cewek itu tidak ingin cowoknya mencemaskannya. Endingnya sedih sekali..

    ReplyDelete
  10. Cewek yang baik, tapi kalo kaya gini mah, semuanya pasti mengerti bang. Ending yang keren gini yang buat gua deg-degan juga

    ReplyDelete
  11. pelajaran yang bisa gue ambil : makanya ada baiknya bicara, ga harus semua ditutup2i
    kalau emang dari awal udah jelas, mungkin jalan ceritanya bisa beda
    dan bisa lebih hepi ending lah

    ReplyDelete
  12. Tiada yg salahh.. Hanya aku manusia bodoh..
    Mencoba bertahan sebuah takdir, layaknya karang yg dihempaskan ombak. Tapi sampaiiiii kapankah ku haruss, menanggungnya??
    Duh, maap. ini malah nyanyi. Abs judulnya itu judul lagu ada band sih. Haha. Agak2 lupa lirik sih, sbnernya. Wakakak. Udah ah-_-

    Hmm.. Kalo aku blg sih emg cewenya yg salah sih, dariawal gak terbuka sm cowonya. Bilang kek, kalo dia sakit.. Jgn bersikap seolah2 dia gak suka sm cowonya pdhal mah cintrong metong *ngmong apesi* Kdang suka kesel nih sm film yg ceritanya bgini, lgian gak mau jujur sih salah satunya-_- Jd salah paham kann..
    Pas baca ini aku gak nyangka sih kalo Reni trnyata sakit.. Kirain mah dia bakal ktmu cowo lain nantinya. Ehh.. Malah mati. Cepet amat.
    Kalo aku bilang sih alurnya emg keliatan buru2, trs gak trbawa suasana sedihnya jg. Yaudah gapapa deh, mgkin si cowo ini emg jodohnya si Eva. Haha

    ReplyDelete
  13. Sad ending gini ya. Nggak keteba sih, dan kasihan juga si cowoknya. Tapi ceweknya juga nggak jujur, jadinya malah bikin salah paham si cowok.

    ReplyDelete
  14. Lagian Reni nggak bilang langsung ajah kalo dia hidupnya gak lama. Cewek suka gitu yah, falam keadaan darurat masih pakej kode

    ReplyDelete
  15. Wait... Leukimia keluar darah lewat hidung? Atau lewat mulut sih? Eh sama aja kayaknya. Hahaha tapi gak deras2 amat darahnya, kan kental. :v

    Si cowok ini benar-benar menggambarkan sifat cowok kebanyakan ya, katanya paling cinta tapi selingkuh sma yang lain dengan alasan kenyamanan. Padahal kan kenyamanan bukan dicari.. Tapi diciptakan. *haseekk

    ReplyDelete

Terima kasih sudah mampir di si-cadel.com

Alangkah baiknya setelah kalian baca-baca atau hanya sekedar lihat-lihat saja. Tuliskan komentar, baik kritik maupun saran kalian buat si-cadel. Komentar kalian akan membuat si cadel bersemangat. Subscribe dan Follow yaa sekalian

Terima kasih.