Mana janji manismu. Setia sampai aku mati.
Kini engkau pun pergi saat ku jatuh dan sendiri.
Mana janji manismu. Mencintaiku sampai mati.
Kini engaku pun pergi saat ku terpuruk sendiri.
Lantunan
nada dan lyric dari lagu tersebut memang pas didengarkan ketika sedang putus
cinta. Dengan suara khas dari Giring “nidji” membuat semakin enak untuk
didengar. Lagu Sang Mantan dari band Nidji ini mungkin dapat mewakili perasaan beberapa
orang yang dulu pernah menjalin sebuah hubungan cinta tetapi harus terpisah
oleh beberapa hal yang membuat mereka tidak bisa bersama. Apa yang telah mereka
rasakan, apa yang mereka alami sangat benar terjadi sesuai dengan lirik lagu
ini. Ketika masih bersama saling berjanji untuk saling setia dan saling
mencintai, tetapi ketika semua itu telah selesai maka itu hanya sebuah omong
kosong yang terjadi.
Saat
menjalin kasih berdua perasaan bahagia muncul diantara mereka, seakan-akan
dunia milik mereka berdua. Tetapi dalam pikiran ku bertanya-tanya, kenapa
setelah putus kebanyakan orang tidak mau berkomunikasi lagi dengan mantannya. Banyak
pasangan yang mencoba tidak saling mengenal, saling menghindar ketika bertemu. Ada
beberapa jawaban yang muncul ketika ada pertanyaan seperti itu. Mulai dari
menjaga hati terhadap pasangan yang baru, adanya rasa kebencian dan rasa sakit
yang mendalam sehingga tidak mau berkomunikasi layaknya mereka kenal dulu.
Bukannya mereka dulu saling berdekatan, berusaha memberi tempat yang indah,
saling mencoba mengisi antara satu dengan yang lain, saling memberi kabar
ketika sedang tidak bersama. Tapi setelah mereka berpisah ??? apa yang terjadi
180 derajat berbanding terbalik.
Ketika
putus banyak pasangan yang mulai mencoba melupakan kenangan bersama. Banyak
cara mereka lakukan untuk saling melupakan, mulai dari menyibukan diri, mencari
pengganti yang lain, ada yang menghapus semua file-file foto mereka berdua.
Mungkin ini adalah kelakuan classic ketika putus cinta, hapus foto, ganti nama
social media, hapus status hubungan juga di sosial media. Gue pribadi ketika putus
memang melakukan hal-hal tersebut. Foto dia, foto saat kita berdua gue hapusin
dari handphone, leptop, bahkan yang udah pernah gue publish di social media gue
hapusin. Serba repot deh kalo putus itu. Tapi semua itu beralasan, yang salah
satu alasan gue hapus adalah ketika ada orang baru yang masuk dalam kehidupan
gue dan gue ngak mau dia berfikiran kalau gue masih menyimpan rasa yang lebih
terhadap mantan gue. Karena ada juga pasangan baru yang sangat sensitive
terhadap mantan. Mungkin hal seperti itu juga yang membuat seseorang menghapus
foto-foto kenangan ketika masih berhubungan dengan mantannya.
--- { } ---
Ketika
masih dalam hubungan pacaran tak jarang juga pasang untuk saling memberi.
Memberi disini bukan memberi hal yang tidak terlihat seperti saling memberi
kasih sayang atau cinta tapi memberi berupa barang. Terkadang kebiasaan memberi
hadiah atau barang itu ketika si pasangan sedang merayakan ulang tahun ataupun
ketika mereka sedang merayakan anniversary. Banyak jenis-jenis barang yang
biasanya diberi, mulai dari benda yang bisa di pakai sampai benda yang hanya
dapat menjadi pajangan saja. Tapi apa yang terjadi ketika mereka sudah berpisah
?? banyak dari mereka sengaja membuang barang-barang itu. Bermacam-macam barang
pemberian yang selalu dipakai, selalu disimpan akhirnya dibuang begitu saja.
Alasannya juga sama yakni biar bisa move on dan tidak keinget sama mantan. Bagi
gue sih mau pakek barang pemberian mantan ataupun engak itu sama ajah, ngak ada
bedanya.
Gue
juga selama pacaran terkadang dikasih pacar gue barang-barang, mulai dari
kalung, gelang meski bukan kalung dan gelang emas tentunya. Ada juga yang
memberi baju, kaos oblong, sandal, jaket dan ada juga memberi tas. Gue sendiri
juga memberi mereka, gak banyak juga sih gue memberinya, meski gue waktu itu masih
belum bekerja tapi gue rela menabung buat memberi hadiah kepada pacar gue. Gue
pernah kasih baju, jam tangan dan juga pacar gue yang terakhir suka banget sama
kerudung jadi sering gue beliin kerudung. Seperti yang gue bilang tadi kalau
masih pacaran masih suka memakai barang pemberian pacar. Gue pun ketika masih
berpacaran barang pemberian yang sering gue pakek adalah jaket dan tas yang dia
beri. Sedangkan di tangan gue ada jam tangan yang gue beli couple bersamanya.
Pokoknya dengan memakai pemberian dia dihadapannya muncul perasaan bangga dalam
diri dan tentunya ingin menghargai pemberiannya. Tapi setelah hubungan itu
tidak berlanjut lagi, gue pun masih pakai barang-barang tersebut. Gue tidak
akan membuang barang-barang itu karena gue menghargai dia. Meski sudah tidak
bersama tapi dia sudah berusaha buat beli, rela nabung dan dengan ikhlas dia
memberikannya kepada gue, masak gue buang gitu ajah.
Tapi
muncul kegengsian dalam diri gue. Kegengsian itu muncul ketika gue sudah putus
lalu memakai pemberiannya dan saat gue memakainya, gue ketemu sama mantan gue
tersebut. Aahh mau ditaruh dimana muka ini, bener-bener gengsi banget ketika
berada diposisi seperti itu. Ngak tau juga sih apa yang ada difikiran mantan
ketika seperti itu. Bisa saja dalam pikirannya dia berfikir kalau gue memakai
pemberiannya itu bertanda kalo masih sayang sama dia atau bahkan dia berfikir
seperti ini “eehh loe udah putus sama
gue, masih ajah pakek begituan, gak ada pakaian lain apa”. Untuk
menghindari kegengsian sepert itu biasanya gue ketika memang ada janji sama
temen dan kemungkinan dia ada disana, gue pun enggan untuk memakai pakaian yang
ada hubungannya bersama dia. Lebih baik gue pakek pakaian yang gue tidak suka
dari pada gue makek pakaian pemberiannya, tooh masih banyak juga stok pakaian
di rumah gue :p
--- { } ---
Kalo
kalian bagaimana gaes ?? apa kalian juga sama seperti itu ?? membuang foto-foto
kenangan bersama atau membuang hadiah pemberian dari mantan ??
Kalo gue sih tergantung dari masalah saat putus, kalo masalahnya udah dalam banget, ya mungkin semua barang atau hal apapun gak bakal gue pake lagi.
ReplyDeleteTapi kalo putus nya emang ada sesuatu hal yang membuat kita berdua nggak bisa sama sama (putus karna keputusan berdua) , bisa jadi barang yg dia beri masih gue jaga ataupun sesekali dipakai . hahaha , kebanyakan orang kan nggak bisa move on , bukan karena masih banyak pemberian atau kenangan, cuma nggak niat aja. Haha
Kadang gue mikir sama orang yang pacaran trus putus, barang-barang pemberian sengaja dibuang biar bisa ngelupain sang mantan, padahal mah yang namanya kenangan gak bakalan bisa ilang kecuali kita hilang ingatan.
ReplyDeleteMenurut gue kalo ada yang sampe segitunya sih, sayanglah barang pemberiannya jadi mubazir, mending disumbangin jadi pahala.
Kalo masalah gengsi sih wajar aja, kan kalo ketemu mantan jadi bawaannya canggung tar dikira gagal move on. :D
Kalau barang dikasih jangan dibuang, mubadzir. Makanya kalau gak pingin buang-buang barang dari mantan ya jangan putus. Gak pingin putus ya jangan pacaran, kasus ditutup.
ReplyDeleteEamng alasan buang/hapus sesuatu yang berhubugan dengan mantan itu untuk apa sih? Apa biar cepet move on dari mantan gitu? Kalau gitu sih artinya belum siap kalau putus.
Sudah ah bingung mau komen apaan lagi, belum pernah punya mantan soalnya. Doain deh biar cepet punya pacar, tapi jangan sampai jadi mantan.
Mas rudhie, kalau udah putus sama pacar, barang pemberiannya yang menurut lo berharga dan cukup mahal, itu mending disimpan aja. Sayang kalau dibuang.
ReplyDeleteSaran gue aja ya, putusin semua kontak lo dengan dia biar lo gampang moveonnya, dan jangan pernah nyoba untuk stalkerin dia. itu aja sih Jangan buat dia seperti musuh.
Waduh... Gue bingung ni Rud, soalnya gue jarang ngasi. Apalagi dikasi. Soalnya bingung yg mau dikasi siapa? Pengennya ngasi buku Nikah aja.. Hahahah.
ReplyDeleteKalo menurut gue, gini. Namanya pemberian dan sudah diterima dengan rasa ikhlas yang sangat tinggi. Hanya karena hubungan yang awalnya dengan rasa dan harus berakhir dengan perpisahan. Buat gue gak perlulah sampe segitunya. Gak perlu dibuang juga.
Kalo gegera itu suka baper. Mending dikasi ke orang lain aja. Daripada dibuangkan? Lebih ada manfaatnya. Sebenarnya ini faktor baper aja, sih menurut gue. Selagi gak baper, keknya fine2 aja dipake.
Kalo pertanyaannya seperti itu, pasti semua orang juga bisa langsung membuang foto atau brang dari mantan. Yang dipertanyakan adalah, apakah seseorang itu sudah bisa melupakan kebiasaan saat mereka bersama. *kok kayak Mario teguh gini sih
ReplyDeleteOrang-orang mah seringnya emang gitu. KAlo pas pacaran aja bahagianya sampe dipamer-pamerin, dunia serasa milik mereka berdua, avatar make foto sama pasangan semuanya. Tapi ketika putus? semuanya boro-boro dihapus, mantan jadi musuh, dan lain sebagainya.
ReplyDeleteKalau aku pribadi sih yaa nggak segitunya juga. Mantan kan juga orang yang pernah kita sayangi, cuman beda waktu aja. Kalau aku pribadi sama mantan-mantanku juga masih berkomunikasi dengan baik sampai saat ini. Bahkan juga sering keluar bareng. Tapi memang harus tahu posisi masing-masing kalau saat itu statusnya sudah mantan. JAdi yaa harus biasa-biasa aja.
Jadi yaa semua balik ke hubungan masing-masing. Kalau putusnya baik-baik, bisa saling mengerti, yaa nggak akan ada ceritanya musuhan sama mantan kok.
Oh iya, kalau pemberian sih dulu aku cuman sering dikasih aksesoris aja sih hehe.
Agak Alay si menurut gue layak gitu mah.. hehe
ReplyDeleteYa namanya pernah berhubungan, gak mungkin kenangan indah ilang. Kecuali otak lo di cuci.
So, enjoy aja deh. Kan klo masalah barang udah di beli, pake2 aja. Klo dia minta balikin baru lo kasihin. Ini masalah dia yg dewasa atau lo yg dewasa.
So tetaplah berteman baik, karena kenangan indah itu hanya hilang apabila otak lo di cuci atau kebentur benda yg bikin amnesia. :))))
kalau ngomongin mantan, dari semua yg ada emang udah jarang kontak2an bahkan lost kontak. cuman ada 1 mantan yg setidaknya ketika berhubungan sama dia udah biasa aja pake banget, nganggep dia kakak, dia pun udah nikah tahun kemarin.
ReplyDeletesemua tergantung gimana kita juga sih, kalau sama mantah yg udah nikah ini emang kita putus baik-baik karena tau hubungan kita g bakal bisa lanjut sampai ke hubungan yg serius soalnya benteng terlalu tinggi. jadi mau dipaksain kayak apapun g bakal bisa, dan kita putus. mungkin beda cerita kalau sama mantan yg dulu2, putusnya karena sakit hati, jadi kalau diinget sekarang tuh aneh gimana gitu. bukannya g mau maafin, cuman mending g hubungan lagi deh ketimbang keinget yg dulu2. itu sih
Ya ampun..
ReplyDeleteternyata kalo putus dari pacar sampe segitunya ya..
maklum, belum punya mantan.. hahaha
tapi emang kalau dipikir-pikir gengsi juga sih kalo masih tetep pakai barang pemberiannya mantan..
entar dipikirnya kita masih ngarep lagi ama dia.. hehehe
cara orang buat move on emang beda2. ada yang nyari pelarian, ataupun berusaha mengikhlaskan. salah satu cara mengiklhaskan dengan cara menghapus apa saja yang pernah dilakukan bersama. termaksud foto, baju2 pemberian, sampe unfollow sosmed. kalau gue sih kalem aja, baju cople walaupun udah putus kadang masih gue pake2 aja,
ReplyDeletebarang2 pemberian mantan masih ada di aku kok. ga dibuang. kasian kalo ngeliat barang yang dia kasih dengan tulus tau2 ada di bak sampah ato dibakar jadi abu. salah satu barangnya adalah jaket warna biru muda. skrg masih ada walaupun udah lupa kapan terakhir dipake. ah jadi inget mantan
ReplyDeleteHmm kalo menurutku sih, putus hubungan bukan berarti harus membuang barang-barang pemberian. Ya rasanya sayang aja, kan, barang yang masih bagus itu harus dibuang gitu aja.
ReplyDeleteKalo aku sendiri sih biasanya disimpen aja baik-baik. Aku pernah dikasih buku dan boneka gede banget. Sampe sekarang bukunya masih rapi di rak, bonekanya juga aman-aman aja di kasur. Toh kalo mau move on itu nggak mesti buang barang pemberian mantan. Tapi cukup merelakan aja dan belajar buka hati lagi. Kalo udah bisa move on, liat barang-barang mantan nggak akan tuh nangis atau sedih lagi~
kalau gue kemarin pas mutusin pacar, gue masih mau berkomunikasi tpi nggak gue duluan yang mulai. biar di ajah. hahahaha
ReplyDeletegue juga masih nyimpen barang pemberian dia, malah sering gue pakek. fotonya juga masih ada, gue pikir buat apa gue hapus-hapusin file atau kenangan bareng dia kalau nantinya gak berpengaruh apa-apa. bukan gue nggak bisa move on tapi itulah cara gue berdamai demangan masa lalu dengan tidak mencoba melupakannya