Suatu ketika ada seorang yang pernah mengatakan kalau masa PDKT itu lebih indah dari pada ketika sudah berpacaran. Kufikir itu hanya kata bualan semata, ternyata aku salah. Kata-kata itu benar-benar terjadi. Ketika PDKT kuberusaha buat dia senyaman mungkin, tak lupa ku ingatkan dia untuk makan tiap hari, kuucapkan selamat pagi dan kuucapkan selamat malam menjelang tidurnya. Tapi semua ini berubah ketika kita berdua menjalani hubungan yang lebih dari pada PDKT. Sifat dan prilaku yang tidak muncul ketika PDKT baru terasa ketika kita berdua sudah pacaran.
Aku dan yuli sudah saling mengenal sejak bangku sekolah
dasar. Kita berdua berada di satu kelas yang sama. Begitupun selanjutnya,
ketika SMP kita berdua masih berada disatu kelas. Tak cukup sampai disitu saja,
aku dan yuli masuk di SMA yang sama dan kembali lagi kita berada di satu kelas
yang sama. Yuli termasuk anak yang cerdas dan berparas cantik, tak heran kalau
banyak orang yang suka padanya.
“eehh aku kemarin abis
di kasih coklat loh sama si randy.” Ujar yuli ketika aku datang menghampirinya.
sambil menggaruk kepala tanda bingung, aku bertanya
balik pada yuli. “randy siapa yul ???”
Sambil membuka coklatnya yuli pun menjawabnya. “randy anak kelas 12 IPA 5 itu loh !! baik
banget deh dia, ini pertama kalinya aku dapat coklat dari cowok.”
Aku berlagak kenal. “owalah randy itu tah ? hahaha aku ngak tau.” Aku tertawa lepas.
“ehh ya ampun, randy
yang rambutnya keatas kayag jambul ayam ituloh, hahaha. tapi cakep sih dianya.”
Sambil menarik rambutku
dan menatanya sama dengan gaya rambut randy.
Aku mulai tidak nyaman dengan pembahasan ini. “apaan sih kamu nih, enakan rambut gini, kan
cakep kelihatannya. Huuhh, kamu suka yaa sama si randy”
“kalau iya kenapa ?? cemburu
nih yeee” yuli mengejek
sambil menunjuk-nunjuk hidungku yang kata dia cukup lebar.
“enggak laah, mau
pulang sama aku, apa sama si rand-randy itu ??”
“hahaha cemburu cemburuuuuu..
sama kamu lah.. ayook”
---- { } ----
Pembahasan soal randy akhirnya selesai. Aku dan yuli
bergegas menuju parkiran untuk segera mengantar yuli pulang. Sejak masih SD aku
dan yuli pulang sekolah bersama, tak hanya pulang sekolah saja, setiap pagi aku
menjemput yuli ke rumahnya. Jarak antara sekolah dan rumahku memang tidak
sebegitu jauh, begitupun rumahku dengan rumah yuli, sehingga aku pulang pergi
selalu bersama menaiki sebuah sepeda ontel berwarna merah tua.
Hari itu yuli tidak seperti biasanya, yuli terlihat terburu-buru
siang itu. Setelah dia merapikan buku yang berantakan diatas mejanya, yuli datang
menghampiriku di depan kelas dan dia bilang kalau aku harus menunggunya.
“eehh tunggu sebentar yaa, aku mau ke perpus
sebentar nih mau ngembaliin buku. Kamu tunggu di parkiran ajah yaa!!” dengan tergesah-gesah yuli menanti
jawabanku.
“iya yul, kalo bisa cepet yaa udah mendung mau ujan
ini.”
Setelah mendengar ucapanku, yuli langsung pergi
cepat meninggalkanku. Ketika yuli pergi maka aku pun berjalan seorang diri
menuju parkiran sepeda. Kurang lebih 15 menit aku menunggunya. Selama aku
menunggu yang kulakukan hanya melihat anak-anak cowok yang sedang bermain
basket dan sesekali memandangi langit, melihat langit tertutup awan mendung yang
gelap tanda hujan sebentar lagi akan datang. Pandanganku yang awalnya terfokus
melihat anak-anak bermain basket sedikit bergeser kapada yuli yang menenteng
buku di tangannya terlihat berlari menghampiriku. Sebelum yuli mulai bicara,
aku langsung menyuruh dia naik ke sepeda untuk segera pulang, takut hujan mengguyur
kita berdua di tengah-tengah perjalanan nanti.
Benar dugaanku, mendung yang gelap sudah tidak mampu
menahan hujan untuk segera turun. Hujan deras mengguyur kita berdua. Aku
bergegas untuk mencari tempat berteduh, sampai kita di sebuah toko yang sudah
tutup. Melihat intensitas hujan yang begitu lebat membuat kita harus menunggu
lumayan lama sampai hujan reda. Ku pandangi yuli yang mengigil memeluk
tubuhnya, terlihat kalau dia sudah kedinginan, aku berinisiatif menghangatkan
badannya, kuraih tangannya, kugenggam tangan yuli yang dingin, tapi dia melepas
genggamanku.
“maafkan aku, aku ngak
bisa pegang tanganmu, aku takut aku kenapa-kenapa, karena ada hati yang aku
jaga sekarang.”
Aku tak paham dengan apa yang diutarakan yuli. “menjaga hati ?? maksudnya ?”
“maaf lagi kalau kamu
tadi lama menunggu, gara-gara aku kita jadi kehujanan disini.” Yuli mengalihkan pandangannya
“maksudmu apa sih ?
ngak paham aku.”
“aku tadi sebenarnya engak
ke perpus, tadi aku ketemuan sama randy”
“terus hubungannya
menjaga hati sama ketemu sama randy ?”
“aku udah jadian sama
randy tadi, dia mengungkapkannya di kantin, karena aku juga punya perasaan yang
sama akhirnya akupun menerimanya.”
Bagai ada sambaran petir yang menyambar tepat di
hatiku ketika yuli bilang kalau dia sudah jadian sama randy. Tak tau kenapa,
seharusnya aku bahagia mendengar cerita sahabatku sejak kecil ini tapi kali ini
bukan bahagia, tapi perasaan sakit hati yang cukup menyakitkan. Setelah
berteman cukup lama dengannya, apakah perasaan lain muncul terhadapnya. Apakah
ini yang dimaksud dengan jatuh cinta ? apa aku jatuh cinta sama sahabatku
sendiri ? entahlah, seakan-akan hujan yang turun waktu mewakili perasaan ku
saat ini.
Semenjak kejadian hujan di siang itu, yuli sudah jarang
berangkat dan pulang bersamaku, terkadang dia sendirian, terkadang pula dia
bersama randy, pacar barunya. Sekarang tiap hari kulewati hanya sendiri, tak ada
sosok yuli yang biasanya menjailiku setiap ku memboncengnya. Tak hanya itu,
saat didalam kelas jarak antara aku dan yuli sekarang menjadi jauh. Aku rindu
suasana yang dulu, suasana ketika setiap waktu kuhabiskan bersamanya. Aku
sungguh merasa kehilangan seorang yuli. Aku menyimpan rasa ini dari yuli, dan
tak ingin yuli mengetahuinya. Biarlah.. Biar rasa ini hanya aku yang merasakannya.
Romi dan Yuli hahaha. Eh...Randy.
ReplyDeleteromi dan yuli sekarang udah berpisah, jadi sama randy sekarang :P
Deletesiapa yang menaruh bawang disini :'( ada yang bilang jangan pernah jatuh cinta sama sahabatmu karena ketika dia menolakmu kamu akan kehilang 2 sosok, yaitu sahabat dan orang yang kau cintai. Apalagi kalau sahabatmu itu sesama jenis :3
ReplyDeleteLama2 gue sunat nih si izhar, gemes sama jomblo ngenes satu ini. Jangan bilang lu maho ye? :p
DeleteYah.. Kasian banget deh. Yuli jadian deh ama randy yg rambutnya kayak jambul buntut ayam. Sing sabar yo, jek akeh cah wadon liyo
ayuuuk d sunat ajah si izhar itu, gue yang peganggin.
Deleteiyoo mbak ijek akeh cah wadon seng luweh ayuk, koyok sampean salah siji.e :v
Ini #truestory banget. Bener kata si Izhar. "Jangan pernah pacaran sama sahabat. Karena setelah putus, kita akan kehilangan 2 sekaligus; pacar dan sahabat"
ReplyDeleteeehh izhar.. elo apain orang2 ini kok pada setuju sama kata-kata loe.. tapi mau bagaimana lagi kalo udah sayang mah gak bisa dilupain
DeleteItu mereka masih sahabatan kan ? mereka gak jadian kan ? Ya berarti emang si tokoh "aku" itu yang baperan. Mungkin dia abis baca buku Blogger Baper. Dampak sahabatan sambil baper mungkin itu kali ya ?
ReplyDeletebener banget bang, abis baca blogger baper jd ikutan baper tapi sayang bapernya si aku ngak masuk di buku blogger baper *ngiler*
DeleteKlo suka ya bilang aja. Daripada nahan sakit lho. PEDIH broo..haha
ReplyDeleteGue aja bacanya pedih, apalagi yang ngalamin kali ya. sakitnya bukan main...
tapi kalo suka terus bilang tapi ditolak itu malah PEDIH brooo.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteaku juga anak 12 ipa 5, tapi kok nggak kenal randy juga, apa randy emng nggk populer ya ? hehehe...
ReplyDeletedia lagi gak masuk, lagi kena penyakit boker berkelanjutan :v
Deletenyesek. Men. Nyesek abiiiis.
ReplyDeleteIni fiksi atau cerita nyata?
Kalau emang ini cerita nyata, yang sabar, ya. Kalau ada perasaan mah, langsung bilang aja. Tapi, dari kisah ini emang agak susah sih. Soalnya udah sahabatan lama banget.
Gue selalu nggak percaya dengan yang namanya persahabatan antara cowok dan cewek. Pasti di balik kata-kata "sahabat", ada rasa di antara keduanya. Ya, walaupun nggak semuanya gitu. Tapi, kebanyakan emang kayak gitu sih.
kayagnya sih kisah nyata bang :/
Deletenaah itu bang, apalagi udah sahabatan lama. kalo salah satu dari kita jatuh cinta malah bisa berubah persahabatan kita.
bener banget bang, sering banget juga yang kayag gitu. mereka bilang sahabat padahal ada rasa yang terpendam diantara mereka.
Wkwk ntar beberapa bulan kemudian Yuli ama Randy bakal sering berantem deh, terus ntar bakal kembali ke "Aku" buat curhat2 masalahnya... Intinya si "Aku" bakal makin panas :D
ReplyDeleteNamun, di sini endingnya bisa jadi happy. Di saat Yuli sadar kalau sebenarnya "Aku" itu adalah cowok yang selama ini dia butuhkan, bukan seperti Randy yang hanya baik (mungkin) di saat PDKT. Hehe ky skenario di FTV gitu :D
Yang sebaiknya "Aku" lakukan adalah cari sahabat cowok donk, kumpul bareng. Sibukkan waktu, agar ga kepikiran Yuli mulu :3
Yaaah Yuli abis punya pacar jadi ninggalin lo gitu ya, padahal lo khan suk....ahh ya sudahlah..cinta dan persahabatan emang beda tipis. Makanya gue nggak punya sahabat cowok karena gue jga gampang baper...hehe
ReplyDeleteWah kena friendzone nih..
ReplyDeleteSetuju sama katanya bang Hardiansyah, kalau ada cewek sama cowok sahabatan pasti salah satu nyimpan rasa. Pas mau diungkapin malu, takut ditolak terus gak sahabatan lagi. Jadi baiknya sahabatan terus biar bisa bareng-bareng
Salah sendiri nggak ngungkapin perasaan sana si yuli kan jadinya si yuli ditembak sama cowok lain..
ReplyDelete.
.
Kisah ini mengajarkan kita untuk supaya cepetan nembak. Nanti keburu ditembak orang lain.. Haha
sadis bro, perih dan pedih. kenangan-kenangan waktu boncengan pasti langsung terputar saat nostalgia tuh. emang paling sedih melihat si doi bahagia bersama dengan pria lain. dalam kasus ini, randy memang tak bisa disalahkan. karena yuli juga sudah memilih untuk berbahagia bersamanya..
ReplyDeletePunya sahabat lawan jenis itu emang bikin males. Males kalo tiba-tiba aku jadi baper, takut kehilangan dia saat jadi milik orang, atau takut kalo ada cowok yang aku suka dan tetep kehilangan dia. Masalahnya, sahabatan itu friendzone abis hahaha.
ReplyDeleteYa emang mungkin harusnya diomongin aja. Terserah dia mau ngejauh atau gimana toh hati seenggaknya jadi plong. Siapa tau kan nemu yang lebih baik lagi dari Yuli...